Cara Islami Menenangkan Hati Yang Sedang Gelisah

1.  
                

Cara Islami Menenangkan Hati Yang Sedang Gelisah

          Sabar

Dengan kesabaran dapat menenangkan jiwa, dengan sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi. Ujian yang Allah berikan kepada kita itu sebenarnya untuk menguji keimanan kita. Jika kita sabar melewati cobaan dan ujian maka akan meningkatlah iman kita. Bukankan Allah itu menguji hamba-Nya sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Jika ujian itu datang padanya, berarti Allah yakin kita bisa melewatinya. Allah saja yakin, masa kita tidak yakin? Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang mendatanginya.



Allah  berfirman:

“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).



       2.      Adukanlah semua masalah kepada Allah

Ketika seseorang menghadapi masalah yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari tempat untuk mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Tempat yang paling baik untuk mencurahkan isi hati adalah mengadu sama Allah. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:



“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
Nah, Ketika keluhan itu diadukan kepada Allah, maka akan meringankan beban berat yang kita alami. Kalo kita curhat sama teman, mukin itu bisa membuka aib diri kita sendiri. Syukur kalau temen kita bisa dipercaya dan gak menyebar luaskan masalah kita, kalau misalnya temen kita gak bisa jaga rahasia, yang ada malah menambah masalah karna aib kita di umbar-umbar. Nah kalau demikian lebih baik kita adukan keluhan kita sama Allah. tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Allah, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita. Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.



      3.      Positive thinking

Positive thinking (berpikir positif), perkara tersebut sangatlah membantu kita untuk mengatasi rasa galau yang sedang kita rasa. Karena dengan berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada dalam diri kita menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala maslah yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan keluar  yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Akan selalu ada jalan jika kita percaya kalau Allah swt akan menolong kita. Intinya, kita haarus selalu berfikir positif sama Allah, jangan pernah suudzhon sama Allah. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam ayat berikut;



“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).



Ini janji Allah di dalam Al-Qur’an. Akan selallu ada kemudahan di setiap kesulitan. Apakah Masih ragu juga sama janji Allah?



       4.      Dzikrullah (Mengingat Allah)

Orang yang senantiasa mengingat Allah dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya dengan tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam diri kita bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya



untuk dapat selalu mengingat Allah swt dan berhasil menghapus rasa gelisah, dzikir tidak hanya dilakukan sebatas ucapan lisan atau hati saja. Dzikir kepada Allah swt merupakan rangkaian aktivitas yang melibatkan segenap hati, lisan, dan juga perbuatan. Tanpa bersatunya ketiga aspek ini, maka tidak mungkin bagi hati kita untuk bersatu dengan Allah swt.


       5.      Sholat

Sholat merupakan ibadah paling utama bagi umat muslim yang merupakan salah satu sarana penangkal dan penawar berbagai macam penyakit hati yang bersarang di dalam hati manusia. Jelas bahwa sholat merupakan ibadah yang totalitas hanya mengingat kepada Allah swt, yang secara total juga hanya diisi dengan kalimat-kalimat dzikrullah, ayat-ayat Allah swt.



Allah berfirman :

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (QS.Az Zumar : 23)



Sholat merupakan aktivitas komunikasi langsung dengan Allah swt, raja yang menguasai segala hati, yang menciptakan penyakit dan yang menyembuhkannya tanpa rasa sakit. Jika seseorang telah terhubung dan berkomunikasi dengan Allah swt secara langsung dalam sholat yang khusyuk, maka mustahil baginya terserang penyakit gelisah. Karena gelisah menyerang hati, dan Allah swt-lah yang menggenggam dan menguasai segala hati.

Bersabar, mengadu kepada Allah, berpikir positif, berzikir, dan sholat adalah solusi semua persoalan, termasuk masalah penyakit hati, rasa gelisah, resah, gundah, galau atau papun itu.



Sebagaimana firman-Nya:

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).





OBAT  PENYAKIT  HATI

Semua penyakit ada obatnya, termasuk sakit  hati. Apa obat yang bisa dipakai untuk mengobati hati yang sakit? Berikut ini kami sebutkan 8 obatnya yaitu:


1.  Al-Qur’an al-Karim.Salah satu obat hati adalah membaca Alquran dan maknanya. Orang yang ingin memperbaiki hatinya hendaknya mengetahui bahwa berobat dengan al-Qur’an itu tidak cukup hanya dengan membaca al-Qur’an saja, tetapi harus memahami, mengambil pelajaran dan mematuhi hukum-hukum yang terkandung di dalamnya.

Allah berfirman, artinya, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS.Yunus: 57). Dia juga berfirman, artinya, “Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. al-Isra: 82).


2.Cinta kepada Allah.
Cinta seorang hamba kepada Allah akan menjadikan hatinya tunduk kepada Allah, merasa tenteram tatkala mengingat-Nya, mengorbankan perasaannya demi sang kekasihnya, yaitu Allah. Hatinya senantiasa mengharap kepada yang dicintainya untuk memecahkan masalah yang ia hadapi. Ia pun tak putus asa dari kasih sayang-Nya. Ia yakin bahwa yang dicintainya adalah Dzat yang tepat untuk mengadukan berbagai masalah. Ia yakin Allah akan diberikan solusi yang terbaik untuknya.


3.  Berdzikir atau mengingat Allah.

Allah memberikan salah satu obat yang bisa menjadi sarana terapi keadaan hati yang gelisah. firman Allah dalam alquran surat. ar-Ra’du ayat : 28.

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram”

 Ibnu Qayyim berkata, “Segala sesuatu itu mempunyai penerang, dan sesungguhnya penerang hati itu adalah dzikrullah (mengingat Allah).


4. Taubat nasuha dan banyak beristighfar (minta ampun).
Perhatikanlah sabda Rasulullah SAW:

“Sesungguhnya hatiku kadang keruh, maka aku beristighfar dalam satu hari sebanyak seratus kali” (HR. Ahmad)


5. Banyak berdoa dan meminta kepada Allah untuk memperbaiki dan membersihkan hati serta memberinya petunjuk.
Berdoa merupakan pintu utama untuk memperbaiki hati. Allah berfirman,

artinya, “Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk me- rendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. al-An’am: 43).


6. Sering mengingat kehidupan akhirat.
Seseorang yang banyak mengingat akhirat, akan menyadarkan dirinya bahwa kehidupan sebenarnya, yang ia hidup selama-lamanya adalah kehidupan akhirat. Dengan demikian, hatinya lurus dalam mengendalikan jasad. Tindak tanduknya mencerminkan amal nyata yang ia tanam di dunia ini dengan harapan ia akan dapat memetik hasilnya yang baik di akhirat kelak.


7. Membaca dan mempelajari sejarah kehidupan orang-orang yang shalih.
Banyak pelajaran tentang teguhnya hati dari  badai kehidupan yang menerjang. Siapa saja yang  mempelajari kehidupan atau sejarah suatu kaum berdasarkan pengetahuan dan penghayatan, maka niscaya hatinya dihidupkan kembali oleh Allah dan disucikan batinnya


8.  Bergaul dengan orang-orang shalih, bertakwa dan berbuat kebaikan.
Seseorang yang bersahabat dengan orang yang bertakwa niscaya tidak celaka. Karena mereka tidak akan mengajak selain kepada kebaikan. Selamatlah hati dari penyakit-penyakit hati. Sebaliknya, jika kita bersahabat dengan orang-orang yang tidak shalih, tidak bertakwa dan tidak berbuat kebaikan, niscaya kita  akan celaka. Karena Mereka akan mengajak kita  untuk melakukan berbagai kejelekan yang akan menyebabkan hati menjadi kotor.


 Allah berfirman, artinya, “… dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”(QS. al-Kahfi : 28)
Maka berupayalah untuk bersahabat dengan orang-orang yang shalih.

sumber:http://www.akidahislam.com

Komentar

Postingan Populer